Tips Sukses Menempuh Ujian Nasional

Minggu, 10 April 2016

Embah

Aaaa kangen embah..

Aku sudah ngga punya embah lagi baik embah kakung maupun embah putri, baik embah dari mamaku maupun embah dari papaku. Karena beliau sudah seda(meninggal). Memori bersama embah masih teringat walaupun tidak detail, karena embah seda ketika aku kecil. Embahku yang meninggal terakhir yaitu embah kakung dari papa, kurang lebih setahun yang lalu. Sebelum meninggal embah pingin banget nginep dirumahku, akhirnya beberapa hari embah nginep dirumah. Waktu itu aku sempet ketemu karena pas banget aku lagi pulang. Tapi setelah aku berangkat lagi ke Jogja beberapa hari kemudian mbah seda. Gelo rasanya ga bisa liat langsung  pemakaman embah. Tetapi doa selalu tercurah untuk embah.

Kalau embah dari mama, semasa kecilku beliau selalu mengingatkan cucu-cucunya makan tepat waktu dan kalau ada yang ngga mau makan pasti embah ngingatin terus sampai mau makan. Menurut cerita mama, embah kakungku itu orang yang terkenal di Desanya hehe, embah itu orang yang disiplin, sangat penyayang dan kalau anak anaknya pulang terlambat pasti akan dicari sampai ketemu (ngga kebayang jaman dulu belum ada alat komunkasi seperti sekarang).

Embah dari papa, semasa kecilku beliau sangat suka sekali jalan-jalan apalagi mbah putri semangat sekali kalau mau jalan-jalan. Nah embah sering sekali datang kerumahku dengan sepeda ontelnya dan membawa roti kesukaanku, dan buah-buahan dari rumah beliau yang ditanam sendiri dirumah. Roti yang dibawa mbah adalah roti kesukaanku dulu, yaitu donat gula dan roti isi dengan merk “Mahkota” tentu belinya di toko roti Mahkota hehe. Buah yang dibawa embah yaitu jambu biji hijau dan sirkaya, atau kalau papa bilang buah menoa gundul. Buah yang dibawa embah itu besar-besar enak lagi. Kalau embah datang kerumah pasti aku langsung memakan roti dan buah yang dibawakan embah.

Kadang-kadang embah datang kerumah pagi sebelum aku sekolah, nah dulu aku ingin sekali berangkat sekolah diantar embah dengan sepeda ontelnya. Akhirnya terwujud waktu itu aku berangkat sekolah diantar embah diboceng di sepeda ontel beliau sampai depan sekolah, aaaa senengya. Kalau mbah datang kerumah sore, aku selalu meminjam sepeda ontelnya untuk muter muter komplek rumah. Saat itu aku masih SD, mbahku sangat khawatir karena sepeda ontel itu kan tinggi dan aku masih kecil, tapi aku tetap nekat pinjam sepeda embah, itu pun aku naik sepeda ga duduk,  tapi berdiri sambil genjot hehe.

Kangen masa-masa kecilku dulu, yang masih lugu, belum mengenal dunia, pikirannya cuma main aja, belum pusing memikirkan ini itu.

Mbaaah, walaupun embah udah seda InsyaAllah doa selalu mengalir, kami selalu mendoakan.