Tips Sukses Menempuh Ujian Nasional

Minggu, 13 April 2014

Merantau di Kota Orang



Dulu rasanya pingin cepet-cepet kuliah dan merantau di kota orang, karena sehabis kelulusan SMA nganggur  kurang lebih 4 bulan. Itu rasanya sangat membosankan, di rumah kegiatannya cuma bangun, makan, tidur, dan berulang seperti itu hehe. 

4 bulan berlalu dan mendekati hari dimana aku harus pindah ke kota orang rasanya pingin memutar waktu dan berubah pikiran yang tadinya pingin cepet-cepet kuliah ini malah pingin lebih lama di rumah. Dan waktu yang dinantikan pun tiba tepatnya hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2013 pertama kalinya aku pindah untuk meneruskan studiku di salah satu universitas di kota Jogja. Keluargaku pun ikut mengantar kepindahanku, dan keesokan harinya tanggal 30 kami menata barang-barang dan menyiapkan segala keperluanku disini, tapi sayang keluarkagu cuma sehari di Jogja. Malamnya  setelah semua beres keluargaku pun pamit untuk pulang dan aku reflek meneteskan air mata, memeluk mama, papa, dan adik. Mama pun juga ikut meneteskan air mata dan gak lupa memberi petuah-petuah. Momen yang menyedihkan :”(

3 hari setelah kepindahanku yaitu tanggal 2 September 2013 aku langsung mengikuti kegiatan kampus yaitu ospek selama 4 hari. Setiap mahasiswa baru pasti pernah merasakannya. Deg-deg an, takut, cemas, itu yang aku rasakan  karena kebayang lihat di TV ospek itu menegangkan, tapi over all semua udah terlewatkan. Sebelum itu tepatnya hari sabtu sehari setelah kepindahanku aku ikut acara gathering yang diadakan  teman teman seangkatanku yang satu jurusan. Ini awal kita ketemu, walau masih malu-malu tapi acara berlangsung asik dan teman teman pun sediki-sedikit membaur. 

Meninggalkan  kota Pemalang tercinta rasanya berat, terutama meninggalkan mama, papa, dan adik yang selalu ada ketika sebelum jadi anak perantauan.  Jauh dari orang tua dan jadi anak perantau itu gak mudah, awalnya harus beradaptasi dengan lingkungan baru, dan mencari teman yang klop denganku. Pastinya yang selau ada dalam suka maupun duka. Beginilah rasanya… harus mandiri, mengatur waktu sendiri, mengatur pengeluaran sendiri, dan apa-apa serba sendiri. Walaupun disini aku di temani kakak yang juga kulaih di universitas yang sama tapi tetap beda rasanya karena jauh dari orang tua. Tapi disisi lain lega juga kuliah bareng kakak, sewaktu-waktu aku butuh dan setiap ada kesulitan pasti ada penolong dan ini nilai plus hihi.

Awal-awal tinggal di jogja si gak betah karena dikit-dikit kangen keluarga dan ujung-ujungnya nangis. Setiap orang yang pertama kali merantau ya pasti seperti itu, namanya juga proses. Kurang lebih 7 bulan pun terlewati tepanya aku sedang menjalani kuliah di semester 2 awal. Dengan berjalannya waktu  aku sudah terbiasa dengan sikon seperti ini dan menjalani hari hari biasa. Dengan tugas-tugas, kegiatan, dan kesibukan lainya kesedihan itu jadi terlupakan , ya walupun kadang-kadang masih suka nangis kalau lagi kangen keluarga. Wajar kan?. Sesibuk apapun dengan tugas, aku gak pernah lupa dengan orang tua dan selalu ingat petuah-petuah yang disampaikan beliau beliau dari A sampai Z. Insya Allah Nesa gak pernah lupa. Love mam pap sister and brother :*

 
Saat acara gathering

 
Saat ospek fakultas