Aaaa kangen embah..
Aku sudah ngga punya embah lagi
baik embah kakung maupun embah putri, baik embah dari mamaku maupun embah dari
papaku. Karena beliau sudah seda(meninggal). Memori bersama embah masih
teringat walaupun tidak detail, karena embah seda ketika aku kecil. Embahku yang meninggal terakhir
yaitu embah kakung dari papa,
kurang lebih setahun yang lalu. Sebelum meninggal
embah pingin banget nginep dirumahku, akhirnya beberapa hari embah nginep
dirumah. Waktu itu aku sempet ketemu karena pas banget aku lagi pulang. Tapi setelah
aku berangkat lagi ke Jogja beberapa hari kemudian mbah seda. Gelo rasanya ga bisa liat langsung pemakaman embah. Tetapi doa selalu tercurah
untuk embah.
Kalau embah dari
mama, semasa kecilku beliau selalu mengingatkan cucu-cucunya makan tepat waktu
dan kalau ada yang ngga mau makan pasti embah ngingatin terus sampai mau makan. Menurut cerita mama,
embah kakungku itu orang yang terkenal di Desanya hehe, embah itu orang yang
disiplin,
sangat penyayang dan kalau anak anaknya pulang terlambat pasti akan dicari
sampai ketemu (ngga kebayang jaman dulu belum ada alat komunkasi seperti
sekarang).
Embah dari papa,
semasa kecilku beliau sangat suka sekali jalan-jalan apalagi mbah putri
semangat sekali kalau mau jalan-jalan. Nah embah sering sekali datang kerumahku
dengan sepeda ontelnya dan membawa roti kesukaanku, dan buah-buahan dari
rumah beliau yang ditanam sendiri dirumah. Roti yang dibawa mbah adalah roti
kesukaanku dulu, yaitu donat gula dan roti isi dengan merk “Mahkota” tentu
belinya di toko roti Mahkota hehe. Buah yang dibawa embah yaitu jambu biji hijau dan sirkaya, atau kalau papa
bilang buah menoa gundul. Buah yang dibawa embah itu besar-besar enak lagi.
Kalau embah datang kerumah pasti aku langsung memakan roti dan buah yang
dibawakan embah.
Kadang-kadang embah
datang kerumah pagi sebelum aku sekolah, nah dulu aku ingin sekali berangkat
sekolah diantar embah dengan sepeda ontelnya. Akhirnya terwujud waktu itu aku
berangkat sekolah diantar embah diboceng di sepeda ontel beliau sampai depan
sekolah,
aaaa senengya. Kalau mbah datang kerumah sore, aku selalu meminjam sepeda ontelnya untuk muter muter
komplek rumah. Saat itu aku masih SD, mbahku sangat khawatir karena sepeda
ontel itu kan tinggi dan aku masih kecil, tapi aku tetap nekat pinjam
sepeda embah, itu pun aku naik sepeda ga duduk, tapi berdiri sambil genjot hehe.
Kangen masa-masa
kecilku dulu, yang masih lugu, belum mengenal dunia, pikirannya
cuma main aja, belum
pusing memikirkan ini itu.
Mbaaah, walaupun
embah udah seda InsyaAllah doa selalu mengalir, kami selalu mendoakan.